Chemistry15

Jumat, 27 Oktober 2017

PERSAMAAN HAMMET



Pada tahun 1930, Hammet telah mempelajari hubungan antara struktur dan aktivitas biologik dari suatu senyawa seturunan. Ternyata, adanya perubahan gugus pada senyawa induk dapat menyebabkan perubahan pada lipofilitas, elektronik atau sterik suatu senyawa, sehingga dapat menyebabkan perubahan pada aktivitas biologik yang ditimbulkannya.
Hammet mengemukakan bahwa efek elektronik dari suatu gugus dapat mempengaruhi tetapan keseimbangan atau tetapan reaksi suatu senyawa. Parameter elektronik memberikan nilai yang merupakan ukuran tingkat kekuatan menyumbangkan elektron atau menarik elektron. Dengan kata lain adanya gugus pengganti dapat mengubah kekuatan elektronik pada pusat reaksi.
Suatu reaksi polar terjadi karena interaksi antara sebuah nukleofil dengan sebuah elektrofil. Kekuatan interaksi dan affinitas reaksi tersebut umumnya dikuasai oleh kekuatan nukleofil dan elektrofil pereaksi. Gugus substituen yang tidak mengalami reaksi namum berlokasi di dekat pusat reaksi mengganggu kekuatan tersebut melalui penarikan elektron atau penyumbangan elektron. Substituen pemberi elektron meningkatkan kekuatan nukleofil (kebasaan) dan menurunkan kekuatan elektrofil (keasaman); hal yang sebaliknya terjadi pada substituen penarik elektron yang akan meningkatkan kekuatan elektrofil dan menurunkan kekuatan nukleofil pereaksi.
Pada tahun 1937 Hammett mengusulkan suatu hubungan kuantitatif untuk menghitung pengaruh substituen terhadap reaktivitas molekul, hubungan ini disebut persamaan Hammett.
                     
dengan k = tetapan hidrolisis ester tersubstitusi meta atau para,
ko = tetapan hidrolisis yang bekaitan dengan senyawa tak tersubstitusi,
σ = tetapan substituen,
ρ = tetapan reaksi.
Persamaan ini menggambarkan pengaruh substituen polar posisi meta atau para terhadap sisi reaksi turunan benzena. Persamaan Hammet tidak berlaku untuk substituen pada posisi orto karena adanya efek sterik, dan juga terhadap turunan alifatik karena pelintiran rantai karbon dapat menimbulkan aksi sterik. Suatu alur log k/ko lawan σ adalah linier, dan kemiringannya adalah ρ. Tetapan substituen σ ditetapkan dengan Persamaan :
dengan Ko menyatakan tetapan ionisasi asam benzoat, dan K adalah tetapan ionisasi turunan asam benzoat.
Tabel 1. Tetapan nilai subtituen
 
Pada tabel 1 telah jelas bahwa nilai σ bagi beberapa gugus adalah negatif sedangkan yang lain adalah positif. Nilai negatif bagi gugus amino menunjukkan peningkatan kerapatan elektron pada pusat reaksi sedangkan nilai positif bagi nitril menunjukkan penurunan kerapatan elektron. Nilai-nilai tersebut dapat digunakan sebagai ukuran derajat pengusiran atau penarikan elektron oleh gugus terhadap cincin benzena.
Nilai angka bagi ρ (Tabel 2) dapat diinterperetasikan dengan yang sama. Suatu reaksi yang melibatkan muatan positif dalam keadaan transisi akan dibantu oleh substituen pemberi elektron dan nilai ρ akan negatif. Di pihak lain bagi reaksi yang melibatkan penurunan muatan positif atau meningkatan muatan negatif akan dipermudah oleh substituen penarik elektron dan nilai ρ akan positif. Besarnya nilai ρ menunjukkan kepekaan pusat reaksi terhadap efek polar dari substituen dan juga memberikan informasi tentang sifat keadaan transisi yang terlibat dalam reaksi. Kecepatan sejumlah reaksi telah dihubungkan dengan persamaan Hammet, dan beberapa yang lain dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan Hammet. Sangat sulit memperkirakan ρ dari kondisi percobaan karena ρ tergantung pada banyak faktor seperti pelarut, sifat gugus pergi, dan sebagainya. Penempatan gugus metilen di antara pusat reaksi dengan cincin aromatik akan menurunkan nilai ρ karena efek polar diteruskan melalui ikatan yang telah bertambah.
Persamaan Hammet yang telah mengalami perluasan tertentu telah diusulkan. Jaffe menyelidiki sifat penambahan lebih daripada satu gugus kepada cincin aromatik. Jaffe menemukan bahwa nilai σ untuk berbagai gugus dapat dijumlahkan dan hubungan berikut memberikan hasil yang baik.
                     
dengan Σσ berarti jumlah nilai-nilai σ dari semua gugus.
Bagi senyawa yang mengandung lebih dari satu cincin benzena, Persamaan berikut ini dapat digunakan untuk menghubungkan hasil-hasil tersebut.
                     
Di dalam sistem alifatik kaku seperti asam 4-substituen bisiklo[2,2,2]oktan-1-karboksilat (22), substituen - substituen juga mengikuti persamanaan Hammett meskipun dengan kumpulan nilai σ yang berbeda, digambarkan dengan σ1. Nilai σ1 menyatakan efek elektrik substituen yang terikat pada atom karbon hibrida sp3 karena efek ini diteruskan elektron σ. Nilai σ1 sejumlah gugus diberikan dalam Tabel 1.

Tabel 2. Hubungan kecepatan reaksi dengan tetapan subtituen  

Persamaan Hammett terbukti paling sukses digunakan untuk hubungan kuantitatif antara struktur-struktur senyawa dengan kesetimbangan atau kecepatan reaksi. Akan tetapi teramati pula adanya penyimpangan dari persaman tersebut. Telah ditemukan adanya grafik antara logaritme tetapan kecepatan reaksi lawan σ yang non-linear, diperoleh dari reaksi klorinasi dengan nitrasi benzena tersubstitusi, dan reaksi benzilhalida dengan amina. Tetapan kecepatan reaksi solvolisis meta-substitusi fenildimetilkarbinil klorida memberikan grafik linier terhadap tetapan σ, tetapi parasubstituen menyimpang dari linearitas. Alasan yang paling penting untuk deviasi ini adalah interaksi resonansi antara substituen dengan pusat reaksi.

DAFTAR PUSTAKA
Ariens, E. J. 1971. Drug Design. New York and London : Academic Press.
Firdaus. 2009. Modul Pembelajaran Kimia Organik Fisis I. Makasar: Universitas Hasanudin.

Pertanyaan:
Kenapa persamaan Hammet tidak berlaku untuk substituen pada posisi orto dan juga terhadap turunan alifatik?
 

 

19 komentar:

  1. Terimakasih atas materinya, menurut saya pada posisi orto alifatik memiliki halangan sterik yg besar sehingga persamaan hammet tidak berlaku

    BalasHapus
  2. terima kasih pemaparan materinya tami, menurut saya persamaan hammett tidak dapat diterapkan pada subtitusi orto dan alifatik dikarenakan adanya sterik yang besar

    BalasHapus
  3. hai bayu:)
    Menurut saya persamaan Hammett tidak berlaku pada subtituen orto dikarenakan adanyan efek sterik, dimana halangan sterik tersebut akan menghalangi elektron untuk masuk ke gugus fungsinya. Terimakasih

    BalasHapus
  4. Terima kasih untuk materi yg disampaikan.
    Menurut sya hal tersebut karena subtitusi orto dan alifatik memiliki halanhan sterik yang besar

    BalasHapus
  5. Hai bayuuu
    Terimakasih atas materi yg dipaparkan , menurut saya baik pd posisi orto maupun alifatik sama sama memiliki efek sterik yang besar sehingga akan menghalangin elektron untuk bisa masuk pd gugus fungsinya
    Terimakasih

    BalasHapus
  6. materi yang menarik bayu, menurut saya alasan kenapa persamaan hammett tidak berlaku pada posisi orto dikarenakan, pada posisi tsb halangan steriknya lebih besar.

    BalasHapus
  7. karena adanya halangan sterik akan menyebabkan pada posisi ortho tidak bisa direalisasikan untuk persamaan hammet

    BalasHapus
  8. materi yang sangat menarik, menurut saya hal ini desebabka karena halangan sterik pada senyawa tersebut.

    BalasHapus
  9. Menurut saya, hal ini disebabkan karena pada posisi orto adanya efek sterik dan turunan alifatik karena pelintiran rantai karbon dapat menimbulkan aksi sterik.

    BalasHapus
  10. Karena adanya halangan sterik pada orto sehingga tidak akan sulit terjadi reaksi

    BalasHapus
  11. Terimakasih untuk materinya menurut literatur persamaan Hammet tidak berlaku untuk substituen pada posisi orto karena adanya efek sterik, dan juga terhadap turunan alifatik karena pelintiran rantai karbon dapat menimbulkan aksi sterik.

    BalasHapus
  12. terima kasih atas materinya
    saya akan mencoba menjawab pertanyaan pemateri
    hal ini karna adanya efek sterik untuk posisi orto dan untuk turunan alifatik karna adanya pelintiran karbon hal ini juga menimbulkan aksi sterik

    BalasHapus
  13. Terimakasih untuk materinya bayu
    Baiklah, disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang saaudari ajukan
    Pee. Hammet tidak berlaku pada posisi orti karena adanya efek sterik yang ditimbulkan ileh senyawa tersebut
    Terimakasih :)

    BalasHapus
  14. terimakasih bayu atas penjelasannya
    menurut saya untuk penyebabnya dikarenakan adanya efek sterik padda posisi orto

    BalasHapus
  15. Menurut saya Persamaan Hammet tidak berlaku untuk substituen pada posisi orto karena adanya efek sterik, dan juga terhadap turunan alifatik karena pelintiran rantai karbon dapat menimbulkan aksi sterik.

    BalasHapus
  16. Terimakasih bayu
    Untuk alasan posisi orto dikarenakan posisi orto memiliki halangan sterik yang sangat besar

    Untuk turunan alifatik karena adanya pelintiran rantai karbon dapat menimbulkan aksi sterik (halangan sterik) juga

    Sehingga keduanya akibat pengaruh efek sterik masing-masing
    Terimakasih

    BalasHapus
  17. Menurut saya hal ini karna adanya efek sterik untuk posisi orto dan untuk turunan alifatik karna adanya pelintiran karbon hal ini juga menimbulkan aksi sterik

    BalasHapus
  18. Terimakasih atas materi yang disampaikan
    Saya akan mencoba untuk menjawab
    Menurut saya tidak berlaku pada posisi orto karena adanya halangan sterik yang besar
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  19. Hello bayu terima kasih atas penjelasannya
    Pers.hammet tidak berlaku untuk posisi orto dan turunan alifatik dikarenakan adanya efek sterik yg mnyebabkan elektron tidak dapat masuk pada pusat gugus reaksi...
    Semoga membantu

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates