Chemistry15

Sabtu, 11 November 2017

GUGUS PERGI DAN PENGARUH GUGUS TETANGGA



1.    Gugus Pergi
Pada kimia organik maupun anorganik, substitusi nukleofilik adalah suatu kelompok dasar reaksi substitusi, dimana sebuah nukleofil yang "kaya" elektron, secara selektif berikatan dengan atau menyerang muatan positif dari sebuah gugus kimia atau atom yang disebut gugus lepas (leaving group).
Bentuk umum reaksi ini adalah:
Nu: + R-X → R-Nu + X:
Dengan Nu menandakan nukleofil, : menandakan pasangan elektron, serta R-X menandakan substrat dengan gugus pergi X. Pada reaksi tersebut, pasangan elektron dari nukleofil menyerang substrat membentuk ikatan baru, sementara gugus pergi melepaskan diri bersama dengan sepasang elektron. Produk utamanya adalah R-Nu. Nukleofil dapat memiliki muatan listrik negatif ataupun netral, sedangkan substrat biasanya netral atau bermuatan positif.  
Contoh substitusi nukleofilik adalah hidrolisis alkil bromida, R-Br, pada kondisi basa, dimana nukleofilnya adalah OH dan gugus perginya adalah Br-.
R-Br + OH → R-OH + Br
Reaksi substitusi nukleofilik sangat umum dijumpai pada kimia organik, dan reaksi-reaksi ini dapat dikelompokkan sebagai reaksi yang terjadi pada karbon alifatik, atau pada karbon aromatik atau karbon tak jenuh lainnya (lebih jarang). Menurut kinetikanya, reaksi substitusi nukleofilik dapat dikelompokkan menjadi reaksi SN1 dan SN2.
Posisi Gugus Penstabil Elektron Terhadap Calon Gugus Pergi
Gugus penstabil elektron, seperti nitro atau karbonil dalam anion, harus berada pada posisi orto atau para untuk memberikan efeknya. Ilustrasi yang baik tentang ini digambarkan pada penggantian selektif satu dari dua gugus klorin, dimana yang lepas adalah klorin yang berada pada posisi orto, sedangkan pada posisi meta tidak dilepaskan.
Mekanismenya berjalan baik jika kita menyerang pada klorin dengan posisi orto yang kemudian muatan negatifnya dapat didorong masuk ke gugus nitro. Dan hal ini tidak dapat dilakukan jika kita menyerang klorin pada posisi yang lain. 
Ø  Gugus pergi dan mekanismenya
Sebelumnya kita telah menunjukkan substitusi nukleofilik aromatic dengan florida sebagai gugus pergi. Florida bekerja dengan baik sebagai gugus pergi, demikian halnya pada senyawa 2-nitro-fluorobenzena yang bereaksi baik dengan berbagai nukleofil, contohnya
Reaksi yang sama terjadi dengan 2-nitrohalobenzena lainnya, namun kurang efektif. Senyawa fluoro bereaksi sekitar 102-103 kali lebih cepat dari senyawa kloro- atau bromo-, dan iodo- bereaksi lebih lambat.
Hal ini seharusnya mengherankan. Ketika kita mengamati substitusi nukleofilik lain seperti pada gugus karbonil atau pada karbon jenuh, kita tidak pernah menggunakan fluorida sebagai gugus pergi! Ikatan C-F sangat kuat – paling kuat dari semua ikatan tunggal dengan karbon – dan ikatan ini sulit dilepaskan. Jadi mengapa fluorida lebih baik digunakan dalam substitusi nukleofilik aromatic dan mengapa fluorida bereaksi lebih cepat dari pada halogen lainnya? Kita tidak mengatakan bahwa fluorida adalah gugus pergi yang lebih baik dalam substitusi nukleofilik aromatik. Penjelasannya bergantung dari pemahaman kita terhadap mekanisme reaksi.
2.    Pengaruh Gugus Tetangga
Kadang ditemukan pada substrat tertentu yang (1) kecepatan reaksinya lebih besar daripada yang diharapkan, dan (2) konfigurasi pada atom kiralnya dipertahankan, bukan inversi atau rasemisasi. Hal ini biasa terjadi jika terdapat gugus-β yang mempunyai pasangan elektron tak-dipersahamkan (pasangan elektron bebas). Mekanisme yang bekerja dalam hal demikian disebut mekanisme partispasi gugus tetangga, terdiri atas dua substitusi SN2 yang masing-masing menyebabkan inversi sehingga hasilnya adalah penahanan konfigurasi. Tahap pertama reaksi ini adalah gugus tetangga bertindak sebagai nukleofil yang memaksa gugus-pergi untuk keluar, tapi tetangga tersebut masih tetap bertahan terikat pada atom karbon di mana gugus-pergi terikat sebelumnya. Di dalam tahap kedua, nukleofil eksternal mengusir gugus tetangga melalui serangan dari arah belakang.
Tahap 1
Tahap 2
Kecepatan reaksi yang teramati adalah lebih cepat daripada jika Y menyerang secara langsung. Hal ini karena jika reaksi di mana Y menyerang secara langsung adalah reaksi yang lebih cepat maka reaksi itulah yang seharusnya terjadi, namun fakta yang diperoleh tidak mendukung untuk terjadinya reaksi tersebut. Hukum kecepatan reaksi dalam mekanisme partisipasi gugus-tetangga adalah order satu, Y tidak mengambil bagian dalam tahap penentu kecepatan reaksi.
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah mengapa serangan Z lebih cepat daripada serangan Y. Jawabannya adalah gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, Y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil.
Fakta penting yang pertama untuk keberadaan mekanisme ini adalah
diperlihatkannya pertahanan konfigurasi yang terjadi jika substratnya sesuai. Telah diperlihatkan bahwa pasangan treo DL-3-bromo-2-butanol ketika diolah dengan HBr menghasilkan DL-2,3-dibromobutana, sedangkan pasangan eritro-nya menghasilkan isomer meso.
Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa terjadi pertahanan konfigurasi. Kadang terjadi serangan Y pada karbon yang bukan mengikat X, melainkan pada karbon di mana mulanya Z terikat.
Ø  Ikatan tunggal karbon-karbon sebagai gugus tetangga
Pengamatan tentang keterlibatan ikatan tungggal C-C sebagai gugus tetangga dilakukan pada sistem 2-norbornil. Solvolisis dalam asam asetat ekso-2-norbornil brosilat (20) menghasilkan campuran rasemik dari dua asetat ekso, dan tidak ada isomer endo yang terbentuk.
Lagi pula, kecepatan solvolisis senyawa 20 sekitar 350 kali lebih cepat daripada kecepatan solvolisis isomer endonya. Nilai perbandingan ekso/endo yang serupa ditemukan pada berbagai sistem 2,2,1 yang lain. Kedua hal tersebut (fenomena isomer dan kecepatan reaksi) di atas menunjukkan bahwa ikatan 1,6 membantu perginya gugus-pergi dan adanya keterlibatan spesies-antara nonklasik 21.
Adapun alasan mengapa solvolisis isomer endo tidak dibantu oleh ikatan 1,6 adalah karena gugus-pergi bukan pada posisi yang disukainya untuk serangan dari belakang.


DAFTAR PUSTAKA
Firdaus. 2009. Modul Pembelajaran Kimia Organik Fisis I. Makasar: Universitas Hasanudin.

Pertanyaan :
1.    Bagaimana pengaruh sifat kebasaan terhadap gugus pergi? Dan jelaskan kenapa pada basa lemah dikatakan sebagai gugus pergi yang baik?
2.     
Dari gambar diatas, mengapa serangan Z lebih cepat daripada serangan Y? Jelaskan?
3.    Pengaruh dari gugus tetangga salah satunya yaitu mempengaruhi kecepatan reaksi, jelaskan mengapa demikian?




37 komentar:

  1. terimakasih bayu
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas materinya bayu
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas materinya, saya akan coba menjawab
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  4. Menurut saya, pengaruhnya dalam kebasaan dikarenakan sifatnya. Dimana semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dengan gugus tetangga. Selanjutnya dikatakan basa lemah gugus pergi ang baik dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.

    BalasHapus
  5. terima kasih atas materinya, kebasaan mempengaruhu gugus pergi karena karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat

    BalasHapus
  6. Terimakasih atas materinya
    Saya akan menjawab permasalahan yang ada
    Menurut saya
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    Semoga bermanfaat

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Terima kasih atas materinya
    Menurut saya Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  9. Trimakasih
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  10. Terima kasih atas materinya
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan 1 dan 2
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  11. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan pertama, Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.

    BalasHapus
  12. terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat , menurut saya untuk pertanyaan pertama 1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.

    BalasHapus
  13. Hai Tami, menurut saya :
    1. pengaruh sifat kebasaan adalah semakin lemah kebasaan suatu gugus maka merupakan gugus pergi yang semakin baik, kenapa basa lemah ? karena yang berhubungan dengan kemampuan gugus pergi adalah sifat kebasaan, dimana semakin lemah sifat kebasaan maka semakin baik gugus pergi tsb, basa semacam ini tidak mampu mendonorkan elektron seperti basa kuat sehingga baik dalam menjadi suatu gugus pergi

    BalasHapus
  14. materi yg menarik Bayu, Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat. Serangan Z lebih cepat karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan Y, Y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  15. terimakasih atas penjelasannya..
    saya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama dan kedua anda..
    1. menurut saya sifat dari kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. menurut saya Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil

    BalasHapus
  16. terimakasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab. menurut saya pengaruh kebasaan terhadap gugus pergi yaitu basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena seperti contoh gugus OH pada alkohol tidak bisa digantikan oleh Nukleofil sehingga harus diubah menjadi gugus lain. sedangkan basa lemah merupakan gugs pergi yang baik karena merupakan anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat.

    BalasHapus
  17. materi yang sangat menarik, menurut saya Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  18. Terimakasih atas materinya
    Menurut saya
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  19. Terimakasih atas materinya, saya akan coba menjawab
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  20. Terimakasih bayu
    Untuk pertanyaannya

    1. Gugus pergi yang baik yaitu basa lemah. Cirinya : reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Sedangkan basa kuat memiliki sifat sebaliknya.

    2. serangan gugus tetangga (Z:) lebih cepat daripada serangan nukleofil (Y:). Mengapa? Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.

    Sekian :)

    BalasHapus
  21. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan:
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.

    BalasHapus
  22. Menurut saya, pengaruhnya dalam kebasaan dikarenakan sifatnya. Dimana semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dengan gugus tetangga. Selanjutnya dikatakan basa lemah gugus pergi ang baik dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat. semoga bermanfaat

    BalasHapus
  23. Terimakasih atas materinya bayu
    1. Gugus pergi yang baik yaitu basa lemah. Cirinya : reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Sedangkan basa kuat memiliki sifat sebaliknya.
    2. serangan gugus tetangga (Z:) lebih cepat daripada serangan nukleofil (Y:). Mengapa? Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.
    Terimakasih :)

    BalasHapus
  24. terimakasih atas penjelasan materinya
    menurut saya
    1. Sifat kebasaan dapat mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dengan gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tersebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  26. Menurut saya jawabannya:
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  27. ifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  28. 2. gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, Y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  29. terima kasih atas materinya
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.

    BalasHapus
  30. terimakasih atas materinya disini pertanyaan pertama Sifat kebasaan dapat mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dengan gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.

    BalasHapus
  31. 1. Gugus pergi yang baik yaitu basa lemah. Cirinya : reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Sedangkan basa kuat memiliki sifat sebaliknya.
    2. serangan gugus tetangga (Z:) lebih cepat daripada serangan nukleofil (Y:). Mengapa? Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.

    BalasHapus
  32. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1.
    Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    terimakasih :)

    BalasHapus
  33. Terimakasih untuk materinya. Meurut literatur2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  34. Terimakasih atas materinya, saya akan coba menjawab
    1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
    semoga membantu (:

    BalasHapus
  35. terimakasih atas materi yang telah diberikan, saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari anda 1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
    3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  36. 3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga

    BalasHapus
  37. saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1.
    Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
    terimakasih :)

    BalasHapus

Follow Us @soratemplates