1. Gugus Pergi
Pada kimia organik maupun anorganik,
substitusi nukleofilik adalah suatu kelompok dasar reaksi substitusi, dimana
sebuah nukleofil yang
"kaya" elektron, secara selektif berikatan dengan atau menyerang
muatan positif dari sebuah gugus kimia atau
atom yang disebut gugus lepas (leaving
group).
Bentuk
umum reaksi ini adalah:
Nu: + R-X → R-Nu + X:
Dengan Nu menandakan nukleofil,
: menandakan pasangan elektron, serta R-X menandakan substrat dengan gugus pergi X.
Pada reaksi tersebut, pasangan elektron dari nukleofil menyerang substrat
membentuk ikatan baru, sementara gugus pergi melepaskan diri bersama dengan
sepasang elektron. Produk utamanya adalah R-Nu. Nukleofil dapat memiliki muatan
listrik negatif ataupun netral, sedangkan substrat biasanya
netral atau bermuatan positif.
Contoh
substitusi nukleofilik adalah hidrolisis alkil bromida, R-Br, pada
kondisi basa, dimana nukleofilnya adalah OH− dan
gugus perginya adalah Br-.
R-Br
+ OH− → R-OH + Br−
Reaksi
substitusi nukleofilik sangat umum dijumpai pada kimia organik, dan
reaksi-reaksi ini dapat dikelompokkan sebagai reaksi yang terjadi pada
karbon alifatik,
atau pada karbon aromatik atau karbon tak jenuh lainnya (lebih jarang).
Menurut kinetikanya, reaksi substitusi nukleofilik
dapat dikelompokkan menjadi reaksi SN1 dan SN2.
Posisi Gugus
Penstabil Elektron Terhadap Calon Gugus Pergi
Gugus penstabil elektron, seperti nitro atau karbonil dalam anion, harus berada pada posisi orto atau para untuk memberikan efeknya. Ilustrasi yang baik tentang ini digambarkan pada penggantian selektif satu dari dua gugus klorin, dimana yang lepas adalah klorin yang berada pada posisi orto, sedangkan pada posisi meta tidak dilepaskan.
Gugus penstabil elektron, seperti nitro atau karbonil dalam anion, harus berada pada posisi orto atau para untuk memberikan efeknya. Ilustrasi yang baik tentang ini digambarkan pada penggantian selektif satu dari dua gugus klorin, dimana yang lepas adalah klorin yang berada pada posisi orto, sedangkan pada posisi meta tidak dilepaskan.
Mekanismenya berjalan baik
jika kita menyerang pada klorin dengan posisi orto yang kemudian muatan
negatifnya dapat didorong masuk ke gugus nitro. Dan hal ini tidak dapat
dilakukan jika kita menyerang klorin pada posisi yang lain.
Ø
Gugus pergi dan mekanismenya
Sebelumnya
kita telah menunjukkan substitusi nukleofilik aromatic dengan florida sebagai
gugus pergi. Florida bekerja dengan baik sebagai gugus pergi, demikian halnya
pada senyawa 2-nitro-fluorobenzena yang bereaksi baik dengan berbagai
nukleofil, contohnya
Reaksi
yang sama terjadi dengan 2-nitrohalobenzena lainnya, namun kurang efektif.
Senyawa fluoro bereaksi sekitar 102-103 kali lebih cepat dari senyawa kloro-
atau bromo-, dan iodo- bereaksi lebih lambat.
Hal ini
seharusnya mengherankan. Ketika kita mengamati substitusi nukleofilik lain
seperti pada gugus karbonil atau pada karbon jenuh, kita tidak pernah
menggunakan fluorida sebagai gugus pergi! Ikatan C-F sangat kuat – paling kuat
dari semua ikatan tunggal dengan karbon – dan ikatan ini sulit
dilepaskan. Jadi mengapa fluorida lebih baik digunakan dalam substitusi
nukleofilik aromatic dan mengapa fluorida bereaksi lebih cepat dari pada
halogen lainnya? Kita tidak mengatakan bahwa fluorida adalah gugus pergi yang
lebih baik dalam substitusi nukleofilik aromatik. Penjelasannya bergantung dari
pemahaman kita terhadap mekanisme reaksi.
2. Pengaruh Gugus Tetangga
Kadang ditemukan pada
substrat tertentu yang (1) kecepatan reaksinya lebih besar daripada yang
diharapkan, dan (2) konfigurasi pada atom kiralnya dipertahankan, bukan inversi
atau rasemisasi. Hal ini biasa terjadi jika terdapat gugus-β
yang mempunyai pasangan elektron tak-dipersahamkan
(pasangan elektron bebas). Mekanisme yang bekerja dalam hal demikian disebut
mekanisme partispasi gugus tetangga, terdiri atas dua substitusi SN2 yang
masing-masing menyebabkan inversi sehingga hasilnya adalah penahanan
konfigurasi. Tahap pertama reaksi ini adalah gugus tetangga bertindak sebagai
nukleofil yang memaksa gugus-pergi untuk keluar, tapi tetangga tersebut masih
tetap bertahan terikat pada atom karbon di mana gugus-pergi terikat sebelumnya.
Di dalam tahap kedua, nukleofil eksternal mengusir gugus tetangga melalui
serangan dari arah belakang.
Tahap 1
Tahap 2
Kecepatan reaksi yang
teramati adalah lebih cepat daripada jika Y menyerang secara langsung. Hal ini
karena jika reaksi di mana Y menyerang secara langsung adalah reaksi yang lebih
cepat maka reaksi itulah yang seharusnya terjadi, namun fakta yang diperoleh
tidak mendukung untuk terjadinya reaksi tersebut. Hukum kecepatan reaksi dalam
mekanisme partisipasi gugus-tetangga adalah order satu, Y tidak mengambil
bagian dalam tahap penentu kecepatan reaksi.
Pertanyaan yang mungkin
muncul adalah mengapa serangan Z lebih cepat daripada serangan Y. Jawabannya
adalah gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi
dengan Y, Y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan Y
melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya.
Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil.
Fakta penting yang
pertama untuk keberadaan mekanisme ini adalah
diperlihatkannya pertahanan konfigurasi yang
terjadi jika substratnya sesuai. Telah diperlihatkan bahwa pasangan treo DL-3-bromo-2-butanol
ketika diolah dengan HBr menghasilkan DL-2,3-dibromobutana, sedangkan pasangan eritro-nya
menghasilkan isomer meso.
Hal tersebut di atas
menunjukkan bahwa terjadi pertahanan konfigurasi. Kadang terjadi serangan Y
pada karbon yang bukan mengikat X, melainkan pada karbon di mana mulanya Z
terikat.
Ø Ikatan tunggal
karbon-karbon sebagai gugus tetangga
Pengamatan tentang
keterlibatan ikatan tungggal C-C sebagai gugus tetangga dilakukan pada sistem
2-norbornil. Solvolisis dalam asam asetat ekso-2-norbornil brosilat (20)
menghasilkan campuran rasemik dari dua asetat ekso, dan tidak ada isomer
endo yang terbentuk.
Lagi pula, kecepatan
solvolisis senyawa 20 sekitar 350 kali lebih cepat daripada kecepatan
solvolisis isomer endonya. Nilai perbandingan ekso/endo yang serupa ditemukan
pada berbagai sistem 2,2,1 yang lain. Kedua hal tersebut (fenomena isomer dan
kecepatan reaksi) di atas menunjukkan bahwa ikatan 1,6 membantu perginya
gugus-pergi dan adanya keterlibatan spesies-antara nonklasik 21.
Adapun alasan mengapa
solvolisis isomer endo tidak dibantu oleh ikatan 1,6 adalah karena gugus-pergi
bukan pada posisi yang disukainya untuk serangan dari belakang.
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus. 2009. Modul Pembelajaran
Kimia Organik Fisis I. Makasar: Universitas Hasanudin.
Pertanyaan
:
1.
Bagaimana pengaruh sifat kebasaan
terhadap gugus pergi? Dan jelaskan kenapa pada basa lemah dikatakan sebagai
gugus pergi yang baik?
2.
Dari gambar diatas, mengapa
serangan Z lebih cepat daripada serangan Y? Jelaskan?
3.
Pengaruh dari
gugus tetangga salah satunya yaitu mempengaruhi kecepatan reaksi, jelaskan
mengapa demikian?
terimakasih bayu
BalasHapus1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
Terimakasih atas materinya bayu
BalasHapus1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
Terimakasih atas materinya, saya akan coba menjawab
BalasHapus1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
Menurut saya, pengaruhnya dalam kebasaan dikarenakan sifatnya. Dimana semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dengan gugus tetangga. Selanjutnya dikatakan basa lemah gugus pergi ang baik dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
BalasHapusterima kasih atas materinya, kebasaan mempengaruhu gugus pergi karena karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat
BalasHapusTerimakasih atas materinya
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan yang ada
Menurut saya
1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
Semoga bermanfaat
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
Trimakasih
BalasHapus1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
Terima kasih atas materinya
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan 1 dan 2
1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
Baiklah saya akan menjawab pertanyaan pertama, Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
BalasHapusterimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat , menurut saya untuk pertanyaan pertama 1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
BalasHapusHai Tami, menurut saya :
BalasHapus1. pengaruh sifat kebasaan adalah semakin lemah kebasaan suatu gugus maka merupakan gugus pergi yang semakin baik, kenapa basa lemah ? karena yang berhubungan dengan kemampuan gugus pergi adalah sifat kebasaan, dimana semakin lemah sifat kebasaan maka semakin baik gugus pergi tsb, basa semacam ini tidak mampu mendonorkan elektron seperti basa kuat sehingga baik dalam menjadi suatu gugus pergi
materi yg menarik Bayu, Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat. Serangan Z lebih cepat karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan Y, Y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
BalasHapusterimakasih atas penjelasannya..
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan pertama dan kedua anda..
1. menurut saya sifat dari kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. menurut saya Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil
terimakasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab. menurut saya pengaruh kebasaan terhadap gugus pergi yaitu basa kuat merupakan gugus pergi yang buruk karena seperti contoh gugus OH pada alkohol tidak bisa digantikan oleh Nukleofil sehingga harus diubah menjadi gugus lain. sedangkan basa lemah merupakan gugs pergi yang baik karena merupakan anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat.
BalasHapusmateri yang sangat menarik, menurut saya Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
BalasHapusTerimakasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya
1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
Terimakasih atas materinya, saya akan coba menjawab
BalasHapus1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
Terimakasih bayu
BalasHapusUntuk pertanyaannya
1. Gugus pergi yang baik yaitu basa lemah. Cirinya : reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Sedangkan basa kuat memiliki sifat sebaliknya.
2. serangan gugus tetangga (Z:) lebih cepat daripada serangan nukleofil (Y:). Mengapa? Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.
Sekian :)
Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan:
BalasHapus2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
Menurut saya, pengaruhnya dalam kebasaan dikarenakan sifatnya. Dimana semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dengan gugus tetangga. Selanjutnya dikatakan basa lemah gugus pergi ang baik dikarenakan basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat. semoga bermanfaat
BalasHapusTerimakasih atas materinya bayu
BalasHapus1. Gugus pergi yang baik yaitu basa lemah. Cirinya : reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Sedangkan basa kuat memiliki sifat sebaliknya.
2. serangan gugus tetangga (Z:) lebih cepat daripada serangan nukleofil (Y:). Mengapa? Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.
Terimakasih :)
terimakasih atas penjelasan materinya
BalasHapusmenurut saya
1. Sifat kebasaan dapat mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dengan gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tersebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenurut saya jawabannya:
BalasHapus1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
ifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
BalasHapus2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
2. gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, Y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil.
BalasHapusterima kasih atas materinya
BalasHapus1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
terimakasih atas materinya disini pertanyaan pertama Sifat kebasaan dapat mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dengan gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
BalasHapus1. Gugus pergi yang baik yaitu basa lemah. Cirinya : reaktifitasnya yang rendah sehingga mudah digantikan oleh gugus lain, lalu tidak bisa berbagi elektron yang mana menyebabkan mampu menstabilkan muatan negatif dalam keadaan transisi. Sedangkan basa kuat memiliki sifat sebaliknya.
BalasHapus2. serangan gugus tetangga (Z:) lebih cepat daripada serangan nukleofil (Y:). Mengapa? Karena gugus Z lebih tersedia pada posisi yang tepat; sedangkan untuk bereaksi dengan Y, maka Y harus bertumbukan dengan substra terlebih dahulu. Reaksi antara substrat dengan Y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar (ΔSǂ) karena dalam keadaan transisi, reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi Z melibatkan pelepasan ΔSǂ yang jauh lebih kecil karena masih dalam 1 molekul. Sehingga reaksi Z lebih cepat daripada Y.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1.
BalasHapusSifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
terimakasih :)
Terimakasih untuk materinya. Meurut literatur2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil. Semoga bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih atas materinya, saya akan coba menjawab
BalasHapus1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
semoga membantu (:
terimakasih atas materi yang telah diberikan, saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari anda 1. Sifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
BalasHapus2. Gugus z lebih tersedia pada posisi yang tepat sedangkan untuk bereaksi dengan y, y harus bertumbukan dengan substrat. Reaksi antara substrat dengan y melibatkan penurunan entropi aktivasi yang besar karena dalam keadaan transisi reaktan jauh kurang bebas daripada sebelumnya. Reaksi z melibatkan pelepasan entropi aktivasi yang jauh lebih kecil.
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
3. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tatangga tetsebut dikatan "anchimeric assistance". Peningkaran kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dg membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1.
BalasHapusSifat kebasaan mempengaruhi gugus pergi karena semakin basa senyawa yang menjadi gugus pergi akan menyebabkan lebih mudah lepas dan digantikan dg gugus tetangga. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron seperti yang dilakukan oleh basa kuat.
terimakasih :)